LUBUKLINGGAU – Terkait kejadian beberapa kali aksi tawuran beberapa hari lalu. Walikota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe angkat bicara.
Menurut orang nomor satu di Bumi Sebiduk Semare ini, aksi tawuran tersebut salah satunya efek anak-anak tidak masuk sekolah.
“InsyaAllah sudah dicari ke akar-akarnya kan, kemarin sudah terbentuk komunitasnya kan, tapi sudah diclearkan,”ujar Walikota. Kamis (12/8/2021)
Walikota menegaskan kembali, faktor tawuran tersebut diduga pelajar tidak tatap muka, lama tidak sekolah, main game, atau menonton berita begal, kekerasan.
Langkah kedepan, pemerintah akan terus melakukan sosialisasi dan terus berdoa level PPKM terus menurun.
“Kita juga sedang bersiap untuk tatap muka, InsyaAllah akan kita kumpulkan para kepala sekolah untuk dijelaskan, kita menunggu dulu, kalau sinyal dari Dinkes/tim kesehatan kalau bahwa kita sudah bisa untuk ini, kita lakukan,”jelasnya.
Pemerintah Kota Lubuklinggau, lanjut politisi PKB ini, tidak mau lengah dengan data yang ada saat ini. Seperti terjadi penurunan. “Kita ingin melihat data real dari puskesmas-puskesmas sejauh mana yang terpapar.
“Kemungkinan, dalam bulan depan ini kita akan tatap muka ya,mudah-mudahan turun level,”pungkasnya.(b14ck)
