LUBUKLINGGAU-Wakil Wali Kota Lubuklinggau, H Sulaiman Kohar membuka kegiatan Advokasi Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) serta Peningkatan Kapasitas Program Percepatan Penurunan Stunting di Kota Lubuklinggau yang dilaksanakan di Hotel Dewinda Lubuklinggau, Kamis (24/3/2022).
Kepala DPPKB Kota Lubuklinggau, Henny Fitrianty dalam kesempatan itu mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada peserta tentang pentingnya 1000 HPK dalam upaya percepatan penurunan stunting sekalgus memberikan pemahaman mengenai tugas pokok dan fungsi tim pendamping keluarga.
“Adapun peserta dari kegiatan ini adalah para penyuluh KB, PKK Kota, PKK Kecamatan, PKK Kelurahan, Bidan, Kader KB, dan Kader BKB yang ada di Kota Lubuklinggau,” ungkapnya.
Henny juga menjelaskan dalam kegiatan ini dilakukan penandatanganan komitmen bersama antara DPPKB Kota Lubuklinggau dengan pihak kecamatan se-Kota Lubuklinggau dan KUA se-Kota Lubuklinggau dalam upaya mendukung pendidikan pra nikah bagi calon pengantin.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Medi Haryanto dalam sambutannya mengatakan sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor: 21 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dibentuklah tim pendamping keluarga.
“Rencana aksi nasional ini bertujuan untuk menurunkan angka stunting di Indonesia secara nasional. Meskipun terjadi penurunan angka stunting sebesar 27,67 persen, namun angka tersebut masih dinilai tinggi oleh WHO yang menargetkan angka stunting tidak boleh lebih dari 20 persen atau 17 persen di Indonesia di tahun 2024,” paparnya.
Dalam pelaksanaan penurunan stunting tersebut lanjut, Medi tidak bisa sendiri-sendiri, harus dilakukan secara terintegrasi dan terkoordinasi dari pusat hingga daerah. Untuk itu dibutuhkan kerjasama semua pihak agar program penurunan stunting dapat berhasil sebagaimana diharapkan.
Wakil Wali Kota Lubuklinggau, H Sulaiman Kohar dalam arahannya mengatakan pentingnya persiapan 1000 HPK dimulai dari proses perkawinan. “Untuk mencegah stunting, memang harus disiapkan sedini mungkin, mulai dari proses sebelum pernikahan.
Untuk itu, disinilah peran penting pendamping keluarga dan KUA disetiap kecamatan dalam mengedukasi masyarakat,” katanya.
Wawako berharap, para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan program aksi penurunan stunting di Kota Lubuklinggau sesuai target sebagaimana diinginkan.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Ketua I TP PKK Kota Lubuklinggau, Hj Sri Haryati Sulaiman, Kepala Kantor (Kakan) Kemenag Kota Lubuklinggau, H Abdul Haris Putra, Ketua IDI Kota Lubuklinggau, dan camat se- Kota Lubuklinggau. (*ADV)