LUBUKLINGGAU – Dengan mengangkat tema “Kunci Keberhasilan Mendampingi Anak menjadi Generasi Alpha yang Saleh” pelaksanaan seminar Parenting yang di laksanakan Sekolah Islam Terpadu (SIT) Mutiara Cendekia berjalan lancar, Sabtu (5/8/2023) di Gedung Bahas Raya.
Seminar tersebut, dibuka langsung oleh Wali Kota Lubuklinggau H.SN Prana Putra Sohe. Hadir juga, Kapolres Lubuklingga, Asisten I Kahlan Bahar, Ketua TP PKK Kota Lubuklinggau Hj Yetty Oktarina Prana dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lubuklinggau Firdaus Abky.
Kemudian, kegiatan yang mendatangkan narasumber Ahmad Haikal Hassan atau yang lebih dikenal dengan nama Babe Haikal tersebut juga dihadiri Pembina Pembina Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa Ir. H. Firdaus Aziz MM, Ketua Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa Hj. Med. Vet. Retno Trapsilowati MM, Direktur Pendidikan SIT Mutiara Cendekia, Umar Diharja SP. MAP.
Kemudian, Pembina Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa H. Drh. Gunjal Ritonga M.Si, Bendahara Yayasan Pendidikan dan Dakwah Pelita Taqwa Hj. Drh. Adila Widya Ratih, M. Si, Sekretaris Yayasan Isnaeni Machrawinayu S.Pt. M.Si, Pengawas Yayasan Dendi Hartansyah, S.E dan Dr. Fitria Koeshardani SPOG, Kepala PAUD IT Mutiara Cendekia, SMPIT Mutiara Cendekia, Kepala SDIT Mutiara Cendekia, guru, wali murid beserta beberapa tamu lainnya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Lubuklinggau H. SN Prana Putra Sohe sangat mengapresiasi dengan kegiatan yang dilaksanakan SIT Mutiara Cendekia. Apalagi, kegiatan itu sangat bermanfaat bagi orang tua yang memberikan pemahaman pada mereka bagaimana mendidik anak-anak yang baik dan benar, cerdas dan soleh dan soleha seperti tag Line Lubuklinggau yakni Brain, Innovation, speed dan accountability (BISA).
“Saya yakin SIT Mutiara Cendekia mengintegrasikan tag Line tersebut.”ungkapnya.
Orang nomor satu di pemerintahan Kota Lubuklinggau ini juga mengharapkan, SIT Mutiara Cendekia terus memberikan yang terbaik untuk Kota Lubuklinggau.
“SIT ini sudah memiliki pendidikan jenjang TK/Paud, SDIT dan SMPIT. Semoga kedepannya, ada jenjang tingkat SMA hingga Universitas. Teruslah berbuat untuk Kota Lubuklinggau dan sekitar,”pesan ia.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Pelita dan Taqwa Hj Retno Trapsilowati, mengaku sangat bahagia Bapak Ahmad Haikal Hassan bisa menjadi narasumber dalam kegiatan seminar yang pihaknya laksanakan. Karena, hal itu dapat memotivasi orang tua agar menjadi orang tua yang dapat mendampingi anak-anaknya diera perkembangan sekarang ini. Sehingga, anak-anak nantinya bisa menjadi anak yang sholeh serta dapat membanggakan keluarga.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa pendidikan yang utama untuk anak-anak generasi penerus bangsa ini adalah pendidikan yang melibatkan peran serta orang tua.
“Pendidikan yang dimulai dari pendidikan keluarga, rumah dan lingkungan terdekat. Dimana, anak-anak dibesarkan dengan kelimpahan cinta dan kasih sayang.”ungkapnya
Ia menambahkan, seorang anak, akan menjadi warga negara ataupun masyarakat yang baik sangat tergantung pada sifat yang tumbuh dalam pendidikan keluarga dimana mereka dibesarkan.
Dikatakan ia, adanya perubahan hidup pada anak terlihat dengan adanya globalisasi yang mana terus berkembang nya teknologi dan informasi. Hal ini, tentunya membuat tamparan dalam mengasuh anak menjadi semakin kompleks.
“Semoga dengan kegiatan ini, bisa bermanfaat bagi orang tua terutama dalam hal mengasuh anak,”harapnya.
Dalam kesempatan itu, Babe Haikal menyampaikan banyak hal untuk orang tua dalam hal bagaimana pola mengasuh anak yang baik. Ia juga menjelaskan 14 hak anak yang perlu mendapatkan perhatian orang tua.
Yakni hak untuk hidup, hak mendapatkan nama yang baik, hak disembelih kan aqiqah nya, hak menerima asi, hak diberikan rezeki yang halalan thayyiban, hak mendapatkan pendidikan agama dan pelatihan rukun Islam. Kemudian, hak mendapatkan pendidikan aqidah dan akhlak, hak mendapatkan pengenalan nabi Muhammad Saw dan sahabatnya, Hak mendapatkan pengajaran Alquran, hak mendapat tempat tidur terpisah, hak mendapatkan pembelajaran baca tulis, hak mendapatkan perawatan kebersihan dan kesehatan, hak mendapatkan Pengajaran keterampilan serta hak mendapatkan tempat terbaik dan kasih sayang utuh. (Nyt)