SEIKAT MAWAR HITAM UNTUK INDONESIA

*Kumpulan Puisi Wong Yoko, Nr.

 

rasanya baru kemarin kita merdeka

padahal sudah tujuh puluh sembilan tahun yang lalu

tapi mengapa masih saja kita saksikan

kemiskinan dan kelaparan disudut sudut kota

kesenjangan sosial begitu terasa

rakyat menderita jadi tumbal politik

dengan janji janji manis yang berbisa

untuk kepentingan dinasti penguasa dan warna bendera

 

rasanya baru kemarin terdengar teriakan merdeka

padahal sudah tujuh puluh sembilan tahun yang lalu

tapi mengapa rakyat masih banyak yang sengsara

kesejahteraan dan kemakmuran hanya milik orang kaya dan penguasa

rakyat kecil menangis di gang gang kecil antri makanan

rakyat hidup dalam kemiskinan di negeri yang gemah ripah loh jinawi

 

rasanya baru kemarin bung karno dan bung hatta

membacakan proklamasi kemerdekaan

padahal sudah tujuh puluh sembilan tahun yang lalu

tapi mengapa kita merasa hidup dalam tirani penjajah

para penguasa sibuk menumpuk harta tahta wanita

dan pesta pora di atas luka rakyat mengangga

kita dipaksa untuk satu suara

demi ambisi yang serakah

dinasti demi dinasti

tercipta atas nama

demokrasi

nusantara baru, indonesia maju

maju untuk siapa

untuk para penguasa

rakyat selalu menderita

kita dibuai oleh janji janji manis

yang bombastis

janji hanya tinggal janji

bukankah janji itu pada dasarnya untuk diingkari

nusantara baru, indonesia maju katamu

baru dibawah hutang triliyunan

maju dalam proses pembodohan

masihkah kita dengan lantang meneriakan kata merdeka

seperti yang disuarakan para pendiri dan pejuang bangsa

sementara leher kita tercekik hutang

demi nusantara jaya

sia sia.

 

Lubuk Linggau, 14 Agustus 2024

 

error: fuck you not copy!!!
Exit mobile version