Gegap gempita Piala Dunia 2022 di Qatar tinggal menghitung jari, pernak-pernik khas Piala Dunia bersileweran di media cetak, elektronik dan media sosial.
Lagu Hayya Hayya (Better Together) yang dinyanyikan oleh musisi Amerika Serikat Trinidad Cardona, penyanyi Nigeria Davido, serta bintang asal Qatar bernama Aisha menjadi lagu yang sering diputar sebulan terakhir di Youtube, Mall dan tempat umum lainnya.
Berbagai Negara bukan hanya Negara Peserta namun juga Negara lain termasuk Indonesia yang bukan peserta juga menyambut gembira pesta Sepak Bola terbesar di Dunia ini. Piala Dunia kali ini merupakan yang pertama diselenggarakan di Jazirah Arab tepatnya di Negara Petro Dolar Qatar. Negara yang beribukota di Doha ini ditunjuk FIFA pada tahun 2010 setelah mengalahkan pesaing lainya seperti Australia, Jepang, Korea dan Amerika Serikat sempat diwarnai protes dari dugaan suap, perlakuan tidak manusiawu terhadap buruh yang membangun stadion sampai intoleran terhadap LGBT.
Pemerintah Qatar sendiri menghabiskan setidaknya $ 220 Milliar untuk mempersiapkan dari infrastruktur maupun yang lainnya, ini membuktikan keseriusan Pemerintah Qatar untuk membuktikan bahwa mereka mampu menyelenggarakan Pesta Akbar Sepak Bola 4 tahunan.
Ada 5 Kota yaitu, Doha, Al Khor, Lusail, Al Wakrah, dan Al Rayyan, 8 Stadion yaitu:
Stadion Ikon Lusail di Lusail.
Stadion Al Bayt di Al Khor.
Stadion Al Janoub di Al Wakrah.
Stadion Ahmad Bin Ali.
Stadion Internasional Khalifa di Al Rayyan.
Stadion Kota Pendidikan di Al Rayyan.
Stadion 974 di Doha.
Stadion Al Thumama di Doha
Yang akan menjadi tempat persaingan tim-tim peserta untuk memperebutkan trofi Jules Rimet nantinya. Stadion-stadion bertaraf internasional dengan desain yang luar biasa serta berteknologi tinggi disiapkan untuk suksesnya Piala Dunia kali ini.
Yang menarik di Piala Dunia kali ini adalah adanya beberapa Stadion yang dilengkapi dengan pendingin ruangan untuk mengatasi panasnya udara di Qatar, kemudian jarak yang dekat dari kota ke kota lainnya sehingga tidak memakan waktu untuk pindah ke stadion lainnya. Dan yang paling unik adalah Piala Dunia kali ini adalah bebas LGBT, pembatasan Alkohol Secara umum, melarang keras pemakaian narkoba serta wisatawan diharapkan untuk berpakaian dengan cara yang sensitif terhadap norma-norma Qatar.Termasuk menghindari pamer kemesraan di depan umum seperti berciuman, bahkan di antara pasangan yang sudah menikah. Hal-hal inilah yang membuat Piala Dunia 2022 Qatar dijuluki menjadi “Piala Dunia Syariah”oleh netizen.
Piala Dunia kali ini juga akan menjadi Piala Dunia terakhir dengan jumlah peserta 32 Negara, karena mulai Tahun 2026 Piala Dunia akan berjumlah 48 tim.
Sebagai kejuaraan sepakbola paling bergengsi, tentunya seluruh negara berbagai benua akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk bersaing menjadi yang terbaik, beberapa tim Besar seperti Juara bertahan Perancis, Brazil, Belanda, Jerman, Argentina, Spanyol bahkan finalis 2018 Kroasia membuat ketidak hadiran tim tradisional seperti Italia menjadi tidak terasa. Namun tim-tim kuda hitam seperti Denmark, Uruguay, USA, dan Senegal juga harus diperhitungkan karena mereka bebarapa kali menyulitkan tim besar diberbagai kesempatan, hal ini semakin menambah serunya Piala Dunia tahun ini. Piala Dunia kali ini juga digadang-gadang menjadi Piala Dunia terakhir bagi 2 legenda yang disebut-sebut salah satu legenda terbaik sepanjang masa yaitu Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Mereka berdua pastinya tidak mau Piala Dunia terakhirnya menjadi buruk.
Secara umum meski banyak menuai protes dari berbagai penjuru dunia, Qatar tetap terus berusaha memberikan yang terbaik sebagai tuan rumah Piala Dunia, dari segi biaya maupun non teknis lainnya mereka sudah memberikan segalanya agar Piala Dunia 2022 menjadi penyelenggaraan Piala Dunia terbaik sepanjang masa. Dan kita bangsa Indonesia untuk kesekian kalinya tetap cuma menjadi penikmat bukan peserta.he..he.he.(*)
Benny Rizaldi M.
Penikmat Sepak Bola