*Berpeluang Rebut Emas, Perak Didapat
LUBUKLINGGAU – Keanehan dan dugaan kecurangan terjadi di ajang Porprov OKU Raya hari ini di cabor esport.
Dimana kontingen asal Kota Lubuklinggau yang memiliki peluang mendapatkan medali emas di kategori PS 2021 akhirnya kalah dan hanya meraih medali perak.
Keanehan itu terjadi, dimana pertandingan PS 2021 yang menggunakan aturan 5 match (5 pertandingan) tersebut terjadi kejar kejaran kemenangan.
Seperti diceritakan, Pelatih Esport Lubuklinggau,Hanggy Lovega kepada Bintang Informasi, Jumat malam (26/11/2021). Atlet nya Ragil Saputra masuk final di lomba PS 2021. Dipertandingan ini, Ragil berhadapan dengan atlet asal Kota Palembang.
Di match pertama, Atlet Palembang berhasil unggul, namun di match kedua, giliran Ragil yang menang, di match ketiga, kembali Palembang menang, dan dugaan kekurangan terjadi pada match keempat.
“Nah di match keempat ini,keanehan dan dugaan kecurangan dilakukan pihak panitia, dimana pada menit ke 62,atlet kita unggul 3-2, tiba-tiba TV dan PlayStation nya mati,” Jelas Hanggy.
Menurut Hanggy, sangat tidak masuk akal, jika tiba-tiba PS nya mati. Disinilah dugaan kecurangan. Apakah kabel dicabut atau tidak, pihaknya tidak mengetahui.
Karena faktor itu, sehingga terjadi pertandingan ulang, dan atlet palembang berhasil menang, yang mana seharusnya, jika tidak terjadi PS mati, Ragil memiliki peluang besar merebut medali emas.
Selain itu, Hanggy juga merasa memiliki keanehan lain, seperti dimana panitia esport, hanya ada dua daerah panitia nya yakni dari Palembang dan OKU Raya.
Selain itu juga ditemukan ketidakadilan, dimana kontingen lain ketika datang duduk bebas, sedangkan kontingen Palembang diberikan ruang VIP berkumpul dengan para panitia.
Dengan kejadian dugaan kecurangan itu, mereka sudah melakukan protes kepada panitia, namun pihak panitia berkelit, di ajang PON pun pernah terjadi kejadian serupa. Dan mengaku tidak tahu menahu kejadian tadi.
Sedangkan lanjut Hanggy, atlet yang bertanding tidak boleh didekati official dan lainnya. Karena sudah disediakan Monitor untuk nonton bersama. Akan tetapi yang mengawasi hal itu semuanya orang Palembang. Dan kabel TV dan PS pun menyambung ke ruangan panitia.
“Sehingga patut untuk dicurigai, kalau ada semacam dugaan kecurangan dilakukan panitia,” jelasnya.
Melihat kejadian ini, tambah Hanggy, kabupaten lain seperti Pali, Prabumulih memberi support kepada atlet Lubuklinggau.
“Kabupaten lain di juga melihat kalau ini ada semacam dugaan kecurangan dilakukan panitia,”jelasnya.
Meskipun mereka meraih medali perak, namun Hanggy merasa tidak puas, karena tidak adil dan dugaan kecurangan dilakukan panitia.
Sementara itu Ketua Pelaksana Cabor Esport ketika dihubungi via WhatsApp, hanya centang satu. Menandakan,nomor tersebut sedang tidak aktif. (BI)