Mansadel Launching Buku Karya Pelajarnya

LUBUKLINGGAU – Lagi, MAN 1 Lubuklinggau (Mansadel) melaunching buku baru karya anak didiknya dengan judul “Dia Yang Tak Terlihat”. Buku tersebut, hasil karya dari Nayla Nabila, pelajar yang tengah duduk dikelas XI Mansadel.

Kepala MAN 1 Kota Lubuklinggau, Taslim

Nayla Nabila mengatakan “Dia Yang Tak Terlihat” menceritakan tentang kepercayaan dalam sebuah hubungan asrama yang juga diwarnai dengan metafisika. Dan, waktu pengerjaan hanya satu bulan.

“Ini merupakan buku kedua saya, yang pertama itu judulnya “Cewek Super Rese”. Untuk yang ingin membaca “Dia Yang Tak Terlihat” bisa melalui wattpad,”ungkap Nayla yang juga merupakan Ketua Forum Lingkaran Pena (FLP) Mansadel tahun 2022.

Selain Nayla, pelajar Mansadel yang tergabung dalam FLP sendiri juga telah melahirkan tiga produk tulisan yang dibuat. Buku pertama judulnya “Berbakti Berkarya Berarti” diterbitkan pada tahun 2018, kedua “Berkarya Hingga Berarti” tahun 2019 dan ketiganya “Awal Akhir dan Harapan” tahun 2020.

“Ini buku antologi cerpen dan puisi karya kita bersama-sama para pelajar yang tergabung di FLP,”ungkap Rodiah Rahmi pelajar kelas XII Mansadel, yang juga merupakan Ketua FLP tahun 2021.

Kepala MAN 1 Model Lubuklinggau Taslim melalui Pembina FLP Shinta Kartika Dewi mengatakan FLP terbentuk sejak tahun 2013.Dan FLP sendiri merupakan kegiatan ekskul yang ada di Mansadel untuk menggerakkan kegiatan literasi dan melahirkan produk yang dibuat oleh pelajar langsung.

“Untuk sekarang ini, setidaknya ada 50 pelajar yang tergabung di FLP dari kelas X hingga XII. Dan dari 2018 hingga sekarang, sudah ada enam buku karya anak-anak kita,”ungkap Shinta.

Untuk pemasarannya sendiri, Shinta menyampaikan masih lewat sekolah-sekolah dan online. Dirinya juga menyebutkan, untuk kesulitan dan kendalanya anak-anak nya dalam menulis yakni belum terbiasanya menulis.

Namun, lanjutnya semangat anak didiknya untuk menulis dan berkarya sangat tinggi. Apalagi setiap tahunnya, minimal menghasilkan produk satu buku antologi.

” Kita harapkan, anak -anak ini tetap berkarya sesuai dengan Motto dari Mansadel literasi. Dan program gemar membaca ini, tidak hanya digiatkan oleh anak-anak FLP saja tetapi pelajar Mansadel lainnya untuk ikut berkarya,”harapnya. (Nyt)

error: fuck you not copy!!!
Exit mobile version