*Selain Incumbent, Beliau Juga Tokoh Musi
LUBUKLINGGAU – Meskipun masih lama pilkada Kota Lubuklinggau dilaksanakan, namun sudah banyak nama yang tersiar bakal maju.
Nama nama besar yang bermunculan seperti, H Rustam Effendi, H Rodi Wijaya, H Rachmat Hidayat, Praniko Imam Sagita, Azandri, Kristina, Leonardi Sohe, Hendi Budiono, Hendri Juniansyah menunjukkan pilkada Lubuklinggau bakal menarik.
Hal ini dikarenakan, Walikota saat ini H SN Prana Putra Sohe tidak lagi bisa maju karena sudah memimpin dua periode. Akan tetapi, hal itu hanya berlaku bagi Walikota, tidak bagi Wakil Walikota Lubuklinggau, H Sulaiman Kohar.
Beliau (Sulaiman Kohar) memiliki peluang untuk maju menjadi calon Walikota. Namun sejauh ini, beliau belum memberikan sinyal untuk maju.
Jika memang, nantinya Sulaiman Kohar maju, tentunya situasi politik akan semakin menarik untuk diikuti. Selain merupakan tokoh Musi, Sulaiman Kohar dinilai memiliki wibawa yang baik dimata masyarakat.
Ketika diminta tanggapan peluang Sulaiman Kohar, Pengamat Politik Fadillah Harnawansyah membenarkan peluang Sulaiman Kohar cukup besar.
“Yang jelas, dikalangan birokrat, Sulaiman Kohar cukup oke,dimasyarakat juga bagus, dan ini jelas bisa jadi modal bagi beliau,”kata Fadillah.
Meski begitu, Sulaiman Kohar dinilai Fadillah memiliki kekurangan, seperti tidak memiliki basis politik atau partai. Karena biaya Politik cukup tinggi, maka tentu perlu biaya besar untuk memakai partai. Selain itu, mendapatkan dukungan tidak dari Walikota H SN Prana Putra Sohe.
Lanjutnya untuk maju dalam pilkada, tidak hanya cukup dengan nama besar,tapi perlu adanya dukungan politik dan kapital.
Dukungan politik, perlu adanya lobian hingga ke tingkat pusat yang mesti dilakukan Sulaiman Kohar. Sedangkan dukungan kapital, perlunya dana besar.
“Untuk menghabiskan uang dalam pilkada, tentu perlu pertimbangan cukup matang , apalagi beliau sudah masuk usia lanjut di atas 60an,”terangnya.
Akana tetapi, selama nantinya ada dukungan dari keluarga dan rekan rekan politik, Fadillah merasa kemungkinan Sulaiman Kohar bakal maju. (eju)