ARTIKEL – Terlebih-dahulu saya ucapkan selamat datang mahasiswa mahasiswi baru di kampus Bumi Silampari. Tempat di mana kawan kawan akan menjalani-menimpa berbagai proses yang akan menentukan masa depan kawan kawan.
Kawan-Kawan ingin menjadi apa dan ingin seperti siapa serta ingin menciptakan sejarah yang bagaimana langkah kaki kawan-kawan di mulai dari sini. Karena di tempat inilah kawan kawan akan berproses untuk menguji mimpi dan nyali kawan kawan.
Kawan kawan mahasiswa, sudahkah bersyukur pada Allah SWT dengan posisi teman teman saat ini? Posisi di mana teman teman menjadi seorang MAHA-atas kesiswaan yang baru saja teman teman lepaskan! Di mana di luar sana banyak orang yang sejawat dengan teman teman tidak dapat merasakan “indahnya” dunia kampus dan ‘Gembiranya” kehidupan mahasiswa.
Mungkin teman teman pernah melihat, seorang anak berjualan BATAGOR keliling demi menghidupi diri dan keluarganya, atau dengan anak-anak yang berjajar di lampu merah sambil lalu bernyanyi-nyanyi seraya mengadahkan tangan demi mendapatkan sesuap nasi untuk keberlangsungan hidupnya. Teman Teman hari ini adalah orang Beruntung?, Tentu saja! Teman teman dan kawan kawan yang baru memasuki bangku perkuliahan adalah. SAYA SEPTIZAL TRAZILNA. Kita beruntung, karena kita dapat merasakan nikmatnya menempuh pendidikan tinggi.
Lantas, sekarang apa? Saat teman teman telah berstatus mahasiswa, Apakah teman teman sudah cukup puas menjadi mahasiswa? Sudah bahagia menjadi mahasiswa?. Sudahkah teman teman membayangkan teman teman akan jadi apa 6-10 tahun ke depan, hal apa saja yang akan teman teman lakukan, serta capaian apa yang telah teman teman rengkuh selama itu? Serta dunia akan jadi seperti apa setelah 6-10 tahun teman tapaki(?).
Coba teman teman fikirkan! Aku tak bermaksud untuk ‘mengganggu’ hari-hari bahagia kawan kawan menikmati status baru sebagai mahasiswa, silahkan nikmati. Namun, jangan keterlaluan! Tau kenapa? Karena cerita yang harus ditulis oleh mahasiswa bukan hanya sekedar cerita tentang nilai akademik. Melainkan juga ada nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai keilmuan, nilai-nilai dalam berbangsa dan bernegara yang juga harus teman teman tuliskan dalam sejarah teman teman sendiri.
Dunia saat ini berkembang begitu cepat, teknologi menjadi salah satu pemicunya. Kalau teman teman berjalan pelan dapat dipastikan apa yang teman teman raih di masa depan terlalu lawas di era nya.
Jauh sebelum menjadi mahasiswa, aku yakin teman teman punya tujuan jelas mau ngapain saat ‘menjadi’ mahasiswa atau pasca mahasiswa. Entah itu dengan tujuan menggapai mimpi-mimpi atau hanya sekedar untuk menggugurkan rasa gengsi. Namun, yang pasti, untuk mencapai tingkat tertinggi ‘kenyamanan’ mu kelak di hari tua tak cukup dengan cara duduk menerima materi kuliah, sesekali mengacungkan pertanyaan setelah itu pulang, dan hal itu berulang tiap hari saat teman teman berstatus sebagai mahasiswa. Itu tidak cukup. Teman teman juga harus berinteraksi dengan teman-teman disekitar, mencari pengalaman sebanyak-banyaknya serta berorganisasi dengan baik.
Sebagaimana yang Najwa Shihab katakan dalam suratnya untuk mahasiswa baru UI, “Kuliah itu bukan tentang nilai dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Kuliah itu sebenarnya tentang pengalaman, orang-orang yang kalian temui, serta skill yang kalian dapatkan selama berkuliah”.
Dan Abang Anies Rasyid Baswedan Alumni Himpunan Mahasiswa Islam , juga menegaskan bahwa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi tidak mengantarkan seseorang ke jenjang karir tertinggi karena IPK tinggi hanya mengantarkan pada meja wawancara.
Sedangkan yang mengantarkan kesuksesan setelah wawancara adalah kemampuan berpikir kritis, analisa, kreativitas dan inovasi serta kepemimpinan yang didapatkan saat menjalankan peran di organisasi Terkhususnya organisasi Himpunan Mahasiswa Islam.
Lalu di mana kawan kawan akan mendapatkannya? Di organisasi! ya, dengan cara berorganisasi kawan kawan akan mendapatkan semuanya. Kawan kawan akan banyak bertemu dengan orang-orang baru, kenalan baru, pengalaman baru, relasi / jaringan serta skill yang akan di asah dalam organisasi tersebut. Hal ini kawan kawan tidak akan dapati di bangku kuliah. Kalau kawan kawan mahasiswa hanya fokus pada program studi yang kawan kawan ambil. Selebihnya itu dari mana kawan kawan akan dapatkan? Ya di organisasi.
“Maka dari itu, biarkan petualangan membawamu ke sana kemari.
“Kampus memberi kamu pengalaman yang tak dapat kamu peroleh di mana-mana. Diantaranya dengan berorganisasi. Tempat di mana kawan kawan dilatih untuk menjadi pemuda-pemudi yang berani, kreatif dan revolusioner..Dilatih di sana kamu untuk melawan apa yang memang sepatutnya kita lawan. Memusuhi korupsi, pelanggaran hak asasi manusia hingga membela mereka yang ditindas. Disanalah kamu dilatih memimpin, peduli dan melindungi. Tak ada mata kuliah satupun yang bermuatan itu semua. Di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Lubuklinggau pintu untuk mendapatkan pengetahuan mengenai itu. Maka jangan ragu-ragu untuk masuk ke dalamnya.
Jangan kuatir karena disanalah kawan kawan akan tersesat di jalan yang benar. Walau kawan kawan tak dijanjikan IP tinggi atau menang lomba, tapi kawan kawan memiliki pengalaman yang lebih berharga ketimbang jadi juara.”.
Saya mengajak kepada Kawan kawan mahasiswa ikut Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Lubuklinggau dan menjadi bagian Dari Rumah Hijau Hitam Tegas Septizal Trazilna Wakil Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan Dan Kepemudaan HmI Cabang Lubuklinggau serta sebagai Mahasiswa Universitas Musi Rawas. (*)