LUBUKLINGGAU- Pelaksanaan wisuda Tahfidz Sekolah Islam Terpadu Mutiara Cendekia (SIT-MC) yakni angkatan ke XIV untuk SDIT Mutiara Cendekia dan angkatan ke III untuk SMPIT Mutiara Cendekia berjalan lancar, Sabtu (18/6/2022).
Kegiatan itu dihadiri, Pembina Yayasan Pendidikan Pelita dan Taqwa Ir. H. Firdaus Aziz, Ketua Yayasan Pendidikan Pelita dan Taqwa Hj Retno Trapsilowati, pengawas Yayasan Pendidikan Pelita dan Taqwa Dr. Fitria Koeshardani, SpOG, Direktur Pendidikan SIT Mutiara Cendekia Umar Diharja beserta wali murid.
Direktur Pendidikan SIT Mutiara Cendekia Umar Diharja menyebutkan setidaknya ada 129 anak yang diwisuda, terdiri dari Juz 29, Juz 30 dan Juz 1. Untuk SMPIT Mutiara Cendekia, dikatakan ia ujiannya tidak menggunakan metode sambung ayat melainkan metode Tasmi’. Dimana dalam metode ini, penguji mendengarkan bacaan ayat-ayat Al Qur’an nya mulai dari ayat pertama hingga terakhir.
Tahfidz Qur’an sendiri, Umar menjelaskan merupakan program unggulan di SIT Mutiara Cendekia. Dan memang sejak dari awal anak-anak bersekolah disana, dari kelas satu sampai kelas VI untuk SDIT dan kelas VII hingga IX tingkat SMPIT sudah baca Al Qur’an. Bahkan, pihaknya menuntut dari kelas II anak minimal hapal satu juz dan kelas III sudah hafal dua juz.
“Alhamdulillah walaupun pandemi dengan pembelajaran masih dibatasi, program ini masih tetap bisa dijalankan. Bahkan, di tahun ajaran ini kami hampir mewisuda kan 250 anak.”ungkap Umar.
Tidak sebatas itu, SIT Mutiara Cendekia yang basisnya sekolah Islam sejak dini sudah menanamkan pendidikan karakter keislaman pada anak didiknya. Dimana, anak-anak bukan sekedar menghafal Al Qur’an saja tapi mempraktekkan dan mengamalkan apa saja isi dalam Al Qur’an.
“Inilah yang menjadi target kami yang paling utama, karena tonggak dari generasi bangsa itu memang dimulai pendidikan dasar. Itulah yang kami tanamkan untuk menjadi modal mereka dalam kehidupan sehari-hari nya,”jelasnya.
Kedepannya, ia mengharapkan
melalui program ini akan bermunculan anak-anak hafidz Qur’an yang nantinya menjadi generasi Qurani.
“20 tahun lagi, mereka inilah yang akan menjadi pemimpin harapan bangsa. Pemimpin yang tidak hanya hebat, cerdas namun juga penghapal Al Qur’an. Dengan pembinaan seperti ini, pemimpin kita kedepan nya orang-orang yang Hafidz Qur’an.”ujarnya.
Sementara itu, pengawas Yayasan Pendidikan Pelita dan Taqwa Dr. Fitria Koeshardani, SpOG mengaku bersyukur, karena dapat kembali mengadakan wisuda Tahfidz Akbar. Kegiatan ini rutin dilaksanakan dan menjadi kebanggaan sekolah.
“Disini kita mencetak generasi muda penerus bangsa yang Qurani dan dekat dengan Al Qur’an. Wisuda ini, merupakan langkah awal anak-anak untuk terus menerus dan membiasakan diri menghafal Al Qur’an sesuai dengan motto kita yakni menghafal satu kali murojaah sampai mati.”tutupnya. (Nyt)