LUBUKLINGGAU – Dua orang Dosen Universitas PGRI Silampari (UNPARI) Lubuklinggau Yunita Wardianti, M.Pd.Si dan Yuni Krisnawati, M.Pd mengubah sampah plastik menjadi paving block ramah lingkungan, Jum’at (23/9/2022). Ini merupakan bagian dari pelatihan mereka, yang bekerja sama dengan Pemdes Sukomulyo.
Yunita Wardianti didampingi Yuni Krisnawati menjelaskan kegiatan ini bermula karena adanya permasalahan sampah. Sampah merupakan masalah yang sekarang ini, menjadi polemik masyarakat di seluruh daerah, tidak terkecuali di Desa Sukomulyo dan Desa-Desa lain di Kecamatan Tugumulyo.
Lanjutnya, banyak dari kegiatan rumah tangga yang menghasilkan sampah, terutama sampah plastik. Plastik banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari, karena mempunyai keunggulan-keunggulan seperti kuat, ringan dan stabil.
Kemudian, hampir setiap orang membeli sesuatu, menggunakan plastik sebagai kemasannya. Belum lagi perabotan di rumah berapa banyak yang berbahan dasar plastik. Lalu bagaimana jika barang plastik tersebut sudah tidak terpakai lagi? bayangkan saja berapa banyak sampah yang dihasilkan dalam satu hari hanya dari satu rumah. Apakah kita hanya diam saja?.
Apalagi, plastik yang beredar di pasaran saat ini merupakan polimer sintetik yang terbuat dari minyak bumi yang sulit terurai di alam. Akibatnya semakin banyak yang menggunakan plastik, akan semakin meningkat pula pencemaran lingkungan seperti pencemaran tanah dan saluran irigasi.
“Untuk mengatasi permasalahan tersebut harus ada alternatif pengolahan sampah plastik, yaitu mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang memiliki nilai guna. Limbah plastik yang tadinya hanya sebagai barang yang dibuang, kotor, berbau, banyak menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan, kini dapat diolah sebagai barang yang bermanfaat serta memiliki nilai ekonomi yaitu paving block ramah lingkungan,”jelasnya.
Lebih lanjut, mereka menyampaikan cara pembuatannya pun sangat mudah yakni pertama oli dioleskan pada drum peleburan sampah lalu dimasukan sampah plastik ringan ke dalam drum. Kedua, sampah-sampah tersebut dipanaskan sampai melebur rata, jika telah lebur dengan merata ditambahkan sampah residu dan diberi sedikit oli bekas lalu diaduk lagi sampai merata.
Selanjutnya, ketiga jika adonan sampah telah lebur secara merata, selanjutnya dicampurkan pasir dengan perbandingan takaran 1:1 dan diaduk hingga merata. Keempat, sampah yang sudah melebur rata tersebut dimasukan ke dalam cetakan paving block lalu diratakan dengan menggunakan sendok semen/ sejenisnya. Kelima, setelah adonan merata lalu dipress ke dalam cetakan yang sudah tersedia. keenam, sesudah dipress lalu dimasukan ke dalam wadah yang telah disi dengan air dan terakhir didiamkan adonan yang telah dipress lalu diangkat dan dilepaskan dari cetakan, jadilah sebuah paving block yang kuat.
” Sangat mudah membuatnya, jadi tunggu apalagi segera daur ulang limbah plastik dan jadikan lingkungan bebas sampah.”ajak mereka.
Dikatakan ia, dalam kegiatan ini disambut antusiasme warga Desa Sukomulyo dalam mendaur ulang sampah plastik menjadi paving block ramah lingkungan. Warga juga telah mampu membuat paving block dari sampah plastik. Serta tertarik untuk membuat paving block secara mandiri.
Selain itu, juga warga diberikan edukasi dalam mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos dengan cara yang sederhana.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini, akan memberikan edukasi kepada masyarakat dan mengurangi sampah.”harap ia. (Nyt)