LUBUKLINGGAU – Memang tak dipungkiri lagi bahwa perkembangan IT (Ilmu Teknologi) ini sangatlah pesat. Banyak teknologi yang lama diperbarui,sehingga teknologi tersebut semakin canggih. Seperti handphone yang dulu hanya bisa melakukan panggilan dan menerima serta mengirimkan pesan saja, sekarang sudah berkembang dan memiliki banyak fitur contohnya seperti permainan game.
Seiring dengan maraknya pengguna handphone pada anak sekolah dasar, menjadikan anak tersebut menjadi pecandu game. Hal ini menyebabkan anak-anak sudah tidak tertarik lagi memainkan permainan tradisional, dan hanya berdiam diri di rumah dengan memainkan gadget tanpa kenal waktu.Ini memberikan dampak negatif yaitu banyak penderita minus karena terlalu sering memainkan gadget.
Hal inilah yang mendorong mahasiswa Universitas PGRI Silampari (UN) yang terdiri dari Indah Mardiana, Ikhsan Ramadian, Raden Wijaya dan Irawan gencar melakukan sosialisasi berupa pengenalan kembali berbagai macam permainan tradisional, yang berguna untuk mengembalikan minat anak dalam bermain permainan-permainan tradisional tersebut agar anak tersebut tidak main game secara terus menerus.
“Dalam sosialisasi ini, kami mengenalkan permainan congklak, kilan-kilanan, kucingan, tang-tang duku, dan egrang batok pada anak-anak,”ungkapnya.
Dikatakan mereka, tujuan dari sosialisasi tersebut untuk melestarikan berbagai macam permainan-permainan tradisional, agar tidak hilang dengan seiring perkembangan zaman. Kegiatan sosialisasi ini berjalan sangat baik, dimana anak-anak mengikutinya dengan sangat antusias dalam memainkan permainan-permainan tersebut.
“Harapan kami dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, dapat menghidupkan kembali minat anak dalam bermain permainan tradisional tersebut. Dan tidak melulu berpaku pada game-game online, yang jika dilakukan secara berlebihan akan berdampak buruk pada kesehatan,”harapnya. (Nyt)