LUBUKLINGGAU – Puluhan pelajar SMPN 2 Lubuklinggau begitu antusias mengikuti penyuluhan kesehatan reproduksi remaja, Senin (13/2/2023). Kegiatan itu mendatangkan narasumber Ketua TP PKK Kota Lubuklinggau Hj. Yetty Oktarina Prana dan Psikolog Adinda Yasmin.
Dalam kesempatan itu Adinda Yasmin atau Kak Nana menyampaikan masa remaja itu merupakan transisi dari anak ke dewasa awal. Dimana, ini masa yang ingin mencoba hal-hal baru serta mengeksplor hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Dikatakan ia, masa remaja ini merupakan masa yang paling krusial. Karena dimasa ini, kalau anak diarahkan sama keluarga atau lingkungan mendukung akan memiliki masa depan cerah. Begitu juga sebaliknya, kalau tidak didukung dengan lingkungan dan keluarga yang baik masa depannya tidak secerah dengan yang didukung pergaulan nya dengan baik.
“Anak-anak yang tidak dibimbing dengan baik, biasanya akan masuk ke dalam circle yang namanya kenakalan remaja,”ungkapnya.
Dihadapan para pelajar, dirinya menjelaskan apa saja kenakalan remaja yakni penyalahgunaan zat terlarang dan seks bebas.
Ia menyebutkan apa saja zat terlarang dan jenis-jenis nya. Menurut ia, sangat penting anak-anak mengetahui nama dan bentuk dari zat-zat terlarang tersebut, agar mereka tidak menggunakannya. Mengingat zat terlarang ini, ada juga berbentuk seperti permen, dan namanya juga ada garam namun garam bentuknya Narkoba yang tidak boleh digunakan.
Tidak sebatas itu saja, kak Nana juga menjelaskan faktor-faktor penyebab menggunakan zat-zat terlarang seperti kecanduan apalagi Narkoba muda didapatkan, khasiat narkoba yang dapat menenangkan pikiran dan melupakan masalah sesaat, faktor individu dan lingkungan.
Ia juga menyampaikan dampak penggunaan zat-zat terlarang tersebut untuk kesehatan mental seperti merasa gelisah, kepercayaan diri rendah, agresif, antisosial hingga timbul keinginan untuk bunuh diri.
Selain penggunaan zat-zat terlarang, kenakalan remaja lainnya di katakan Kak Nana yakni seks bebas. Dan faktor penyebabnya, karena kurangnya edukasi terhadap seks bebas, terpengaruh oleh lingkungan, rasa penasaran yang tinggi sert kurang perhatian dari orang tua.
“Banyak penyakit yang bisa muncul kalau melakukan seks bebas ini, seperti HIV/AIDS, sifilis, herpes dan gonore,”sebut ia.
Kak Nana juga memberikan tips untuk menghindari kenakalan remaja. Yakni melakukan kegiatan positif, selektif dalam memilih lingkungan pertemanan, kalau ada masalah cerita kan pada orang terpercaya atau melakukan konseling.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Lubuklinggau Hj. Yetty Oktarina Prana menjelaskan terkait pornografi yang merupakan dampak buruk dari penggunaan handphone. Ketika ingin memberikan anak-anak untuk menggunakan handphone, orang tua harus memastikan dahulu anaknya sudah siap. Ketika anaknya dianggap sudah siap, orangtuanya juga harus menyiapkan handphone yang tidak terlalu canggih sehingga mereka bisa mengakses atau mendownload semuanya. Kemudian, Orang tua juga harus siap untuk mengontrol handphone yang digunakan anak.
“Handphone ini menina bobokan , dan ibu-ibu cendrung senang memberikan anaknya menggunakan handphone. Karena, ketika mereka memberikan handphone pada anak-anak seolah-olah masalahnya bebas, tidak perlu jaga anak karena anaknya tidak lari ataupun loncat hanya melihat handphone,”ungkap ia.
Padahal, lanjutnya ancaman penggunaan handphone ini sangat luar biasa. Karena banyak hal atau pun informasi tanpa batas dapat di akses dari handphone.
“Sangat penting sekali pembatasan penggunaan handphone pada anak. Anak jangan buru-buru diberi handphone, apalagi handphone itu handphone pintar. Kalau konteksnya handphone itu, untuk menghubungi jemput sekolah artinya Handphone hanya bisa digunakan untuk telepon bukan untuk mendownload atau nonton,” jelasnya.
Dihadapan pelajar, ia mengajak semuanya untuk menggunakan handphone secara cerdas dan baik. Artinya digunakan untuk yang positif, jangan yang negatif.
Ia juga berpesan pada para pelajar agar mewaspadai dan menghindari kenakalan remaja. Dan mengajak untuk mempersiapkan diri dengan baik, untuk masa depan baik.
“Hindari hal-hal yang tidak baik, jadilah remaja yang sehat,”ajaknya.
Kemudian, Kepala SMPN 2 Lubuklinggau Parman sangat menyambut baik dengan adanya kegiatan penyuluhan tersebut. Ia berharap, anak didiknya dapat mengikuti dengan baik kegiatan tersebut, sehingga ilmu yang didapatkan nantinya dapat berguna kedepannya.
“Ini menjadi motivasi pembelajaran terbaik digunakan masa akan datang. Artinya, ketika mengetahui itu salah, jangan dilakukan dan jangan mudah terpengaruh hal-hal negatif,”tegasnya. (Nyt).