*SMPN 13 Lubuklinggau Siap Bertanggung Jawab Penuh
LUBUKLINGGAU – Permasalahan pelajar antara SMP BI Kota Lubuklinggau dan SMPN 13 Lubuklinggau diselesaikan secara kekeluargaan dan berakhir damai. Perdamaian itu, dilakukan di SMP BI Kota Lubuklinggau yang dihadiri Kepala Sekolah SMP BI Kota Lubuklinggau , Kepala Sekolah SMPN 13 Lubuklinggau, pihak Kepolisian, orang tua dan pelajar yang bersangkutan, Senin (20/3/2023).
Kepada Bintang Informasi, Kepala SMP BI Kota Lubuklinggau Yesi Nassari menjelaskan awal mula terjadinya perkelahian antar pelajar tersebut. Dimana, hal itu terjadi pada Jumat (17/3/2023) dan saat kejadian ia juga masih di sekolah mengecek anak-anak sudah pulang seluruhnya atau belum.
“Anak-anak di hari itu pulang pukul 10.50 WIB. Ada salah satu anak didik kami kelas IX datang kekantor mengatakan bahwa ada terjadi perkelahian di jalan sebelum SMKN 3 Lubuklinggau,”ungkapnya.
Setelah mengetahui hal tersebut, dirinya langsung ke lokasi dan setelah sampai di sana ia mendengar ada dua anak yang sudah diaman pihak kepolisian.
Mendengar hal itu, dirinya langsung ke Polsek Linggau Timur dan ternyata kedua pelajar itu merupakan anak-anak SMPN 13 Lubuklinggau.
“Di Polsek ini, saya menunggu hasil interogasi anak dengan pihak kepolisian. Dan hasilnya, ada 11 anak SMPN 13 Lubuklinggau yang menunggu anak-anak kita di lokasi kejadian,”ujarnya.
Dari perkelahian itu, ada dua anak didiknya yang masuk Rs. Siti Aisyah.
Dan disana baru ketahuan bahwa anak didiknya yang menabrak mobil bukan mobil. Hal itu, lantara mereka ketakutan dan alhamdulillah sudah diobati.
“Saya juga langsung menghubungi kepala sekolah SMPN 13 Lubuklinggau dan beliau langsung datang ke Rumah Sakit untuk melihat kedua anak kita yang terluka,”katanya.
Dikatakan Yesi, dirinya dan Kepala SMPN 13 Lubuklinggau tentunya tidak menginginkan hal ini terjadi. Maka dari itu, langsung dilakukan perdamaian yang mana anak-anak didiknya yang luka ditanggung oleh pihak SMPN 13 Lubuklinggau.
“Kekeluargaan hari ini sangat bagus, seluruh orang tua dan anak yang terlibat perkelahian itu hadir. Semuanya saling memaafkan,”ujarnya.
Lanjut ia, dengan adanya itikad baik dari pihak SMPN 13 Lubuklinggau ini, tentunya dapat meredam kemarahan anak didiknya. Sehingga, jangan sampai melakukan serangan baik.
Sementara itu Kepala SMPN 13 Lubuklinggau Emi Ari Oktariyani mengaku kaget dengan kejadian tersebut. Setelah mendapatkan telepon dari Kepala SMP BI Kota Lubuklinggau dirinya langsung ke Polsek Linggau Timur bersama waka kesiswaan dan menanyakan apa permasalahannya.
“Di Polsek, kami langsung melakukan perdamaian namun tidak resmi, yang mana kami dari pihak SMPN 13 Lubuklinggau menyanggupi untuk mengobati siswa yang terluka sampai sembuh dan langsung membuat surat pernyataan. Dan hari ini, baru perdamaian secara resminya,”jelas Emi.
Lanjutnya, karena kejadian ini sangat mencoreng nama sekolah dirinya langsung melakukan pembinaan pada anak-anak dan guru.
“Kita juga melakukan pembinaan pada wali murid dalam pertemuan ini. Memohon pada mereka, agar anak-anak jangan sepenuhnya di serahkan pada pihak sekolah saja, karena keberhasilan anak sepenuhnya ada pada orang tua karena lebih banyak waktunya bersama mereka. Artinya bersama-sama untuk mendidik anak-anak,”tegasnya. (Nyt)