MUSI RAWAS – Demo Koalisi Trisula dan Anti Korupsi yang menuntut Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud mundur dari jabatannya direspon oleh Forum Dulur Behame Musi Rawas sebagai tuntutan yang tidak berdasar dan terkesan karena faktor like an dislike.
“Jangan Terlalu gampang demo nuruni Bupati, demo juga 11 orang dan ada juga mereka yang tinggal di Lubuklinggau bukan di Musi Rawas, Mereka demo tidak ada data dan terlalu dini mau demo nuruni Bupati,”tegas Ketua Forum Dulur Behame Musi Rawas, Tamrin Hasan, Sabtu (10/12/2022).
Tamrin Hasan mempertanyakan dasar dari pendemo yang menurutnya hanya terdiri dari 11 orang tersebut, yang menuntut Bupati Musi Rawas mundur, sementara faktanya Musi Rawas mengalami pembangunan yang sangat pesat diusia kepemimpin Ratna Machmud-Suwarti yang baru satu tahun delapan bulan.
“Jabatan Bupati satu periode itu harusnya lima tahun dan sekarang baru berjalan satu tahun delapan bulan, apa kita tidak melihat Pemerintah Musi Rawas berjuang ditengah waktu yang singkat dan anggaran yang minim untuk memenuhi janji politik yang tertuang didalam sembilan program prioritas,”kata Tamrin.
Lebih jelas, Tamrin memaparkan bahwa dalam kurun waktu menjabat satu tahun delapan bulan ( sejak Februari 2021) dengan anggaran yang minim Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud secara konsisten menunaikan janji-janjinya yang ada didalam sembilan program prioritas.
Menurut Tamrin, Hj Ratna Machmud merupakan salah satu Bupati yang cepat merealisasikan janji politiknya kepada masyarakat, seperti melakukan perbaikan, peningkatan dan pembangunan jalan, pendirian rumah tahfidz quran di desa desa, memberikan bantuan untuk pondok pesantren, memberikan santunan kematian, memberikan bantuan perlengkapan sekolah, berobat gratis ditambah dana pendampingan, sekolah gratis, ambulance desa, dan alat berat.
Persoalan jalan di Musi Rawas kata Tamrin memang sudah menjadi permasalahan utama dan menjadi warisan turun temurun, bahkan di era sebelumnya kondisi jalan juga menjadi persoalan juga, namun di era Bupati Ratna Machmud persoalan jalan dijadikan fokus utama kerja Pemkab Musi Rawas, oleh karena itu sejak 2021 jalan yang tidak dalam kondisi baik di Musi Rawas secara bertahap digenjot pembagunannya.
“Bupati itu baru dilantik Februari 2021,anggaran 2021 itu diketok palu 2020, tapi program prioritasnya tetap bisa berjalan itu luar biasa, Bupati gerak cepat melakukan strategi keuangan untuk memenuhi janjinya kepada masyarakat, apalagi 9 program Musi Rawas Mantab itu semuanya untuk kesejahteraan dan kebahagian masyarakat Musi Rawas,”tambahnya.
Selanjutnya,Tamrin Kembali mempertegas bahwa jika alasan demo menuntut Bupati Musi Rawas mundur dari Jabatannya karena tidak merealisasikan program atau janji ke masyarakat, maka Tamrin menilai pedemo tersebut tidak memiliki data yang valid dan tidak bisa merasakan kemajuan pembangunan yang pesat di bumi Lan Serasan Sekantenan.
“Urusan Jalan sudah terealisasi coba lihat di Megang Sakti, Durian Remuk, Simpang Gegas, Sumber Harta, Muara Kelingi dan ditempat lain, sudah terealisasi, terus bantuan seragam sekolah,santunan kematian, bantuan pondok pesantren , ambulan desa semuanya terealisasi nyata didepan mata, kemudian lihat didesa desa sudah ada rumah tahfidz quran, coba mereka (pendemo) tanya ke masyarakat Musi Rawas apakah janji politik Ratna terealisasi atau tidak,”tegasnya lagi.
Tamrin berharap semua elemen masyarakat Musi Rawas dapat bergandengan tangan mendukung Pemkab Musi Rawas merealisasikan visi dan misi Musi Rawas Mantab agar dapat terwujud dengan baik, sehingga berdampak pada kesejahteraan dan kebahagian masyarakat Musi Rawas.(LS/BI)