LUBUKLINGGAU – Berbeda dengan tingkat SMP, untuk SMA, semua siswa kelas 10,11 dan 12 semuanya hadir tatap muka.
Namun sistemnya sama, yakni yang masuk bertahap menggunakan nomor absen genap ganjil.
“Perkelas jumlah siswa kita 30an, tapi karena masih terbatas, jadi hanya 50 persen saja siswa perkelas yang masuk,jadi hanya 15an orang saja, “kata Kepala SMAN 8 Lubuklinggau, Romdon ketika diwawancarai bintanginformasi.co.id , Senin (23/8/2021).
SMAN 8 sendiri, menerapkan protokol kesehatan cukup ketat, dimana anak didik serta dewan guru mesti mentaati seperti, mesti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Bahkan, mereka juga belajar dengan waktu terbatas, yakni hanya 3 jam saja. Tidak ada waktu istirahat. “Mulai pukul 8.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Jadi ngak ada waktu istirahat, kita menghindari terjadinya kerumunan,” jelas Romdon.
Dalam kesempatan itu ia menceritakan, kalau anak didik sedikit sulit di motivasi untuk melakukan vaksin. Tetapi kalau Guru SMAN 8, sudah 80 persen telah melaksanakan vaksin.
Romdon berharap corona dapat segera hilang, sehingga semuanya dapat beraktivitas kembali seperti biasa.
“Semoga saja tatap muka dapat berjalan lancar, sehingga ilmu yang diajarkan guru dapat lebih mudah terserap jika dibandingkan dengan daring,”pungkasnya.(feb)