Dua Dosen serta Mahasiswa Unpari Ajak Masyarakat menggalakkan Program Kemandirian Pangan Keluarga

*Dengan Metode Akuaponik Sederhana

LUBUKLINGGAU-Dua orang dosen Universitas Silampari Lubuklinggau (Unpari) yakni Yunita Wardianti, M.PdSi (Dosen Prodi Pendidikan Biologi) dan Yuni Krisnawati, M.Pd (Dosen PGSD) beserta mahasiswa mengajak masyarakat untuk siap dan mandiri pangan bagi keluarga dengan metode akuaponik sederhana. Yakni, dengan memanfaatkan barang bekas, seperti ember bekas dan gelas plastik bekas air mineral.

Yunita Wardianti didampingi Yuni Krisnawati menjelaskan metode akuaponik merupakan metode budidaya ikan dan tanaman sayur umur pendek secara bersama-sama didalam ember. Metode ini, sangat mudah diterapkan dan dapat dilakukan di lahan pekarangan yang sempit sekalipun seperti di halaman.

“Dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang sempit dan alat yang sederhana kita mampu memenuhi kebutuhan lauk dan sayur untuk keluarga. Ya, ini lah yang disebut kemandirian pangan keluarga,”ungkapnya.

Lebih lanjut, dirinya juga menjelaskan bahwa cara untuk membuat wadah budidaya dan perawatan pun cukup mudah. Yakni, cukup dengan mempersiapkan ember ( bisa yang baru maupun bekas asal tidak bocor) jika mau hasilnya banyak gunakan ember besar ukuran 80 liter. Kemudian lubangi bagian tutupnya seukuran gelas plastik air mineral dengan susunan melingkar.

Selanjutnya , lubangi juga gelas plastik bekas air mineral dengan paku di bagian bawahnya agar air dapat keluar masuk. Siapkan media tanam berupa busa (rockwool) yang telah dibasahi dengan air, kemudian semai biji kangkung pada busa, jika sudah tumbuh pindahkan ke dalam gelas plastik air mineral yang telah dilubangi bagian bawahnya dan masukkan kedalam lubang-lubang pada tutup ember. Isi ember dengan air bersih sebatas gelas air mineral terendam sebagian dan masukkan bibit ikan lele kedalamnya.

Kemudian tinggal perawatan dan memberikan makan ikan lelenya. Jika airnya keruh dapat diganti secara berkala. Karena kangkung dapat dipanen setelah berusia 30-40 hari maka pemanenan dapat dilakukan sekitar satu bulan setelah tanam. Untuk ikan lele dapat dipanen tergantung laju pertumbuhan dan ukuran yang diinginkan, bisa sampai 3 bulanan ya tergantung selera saja. Alasan memilih ikan lele dan kangkung untuk dibudidaya karena ikan lele lebih tahan terhadap kondisi dan kangkung mudah tumbuh seta cepat panennya.

Kegiatan pelatihan budidaya akuaponik ini, dikatakan Yuni Krisnawati pernah dilakukan salah satunya di Desa Embacang Baru dan memperoleh atensi yang baik dan antusiasme warga yang sangat tinggi.

“Selain itu saya sendiri juga telah melakukan budidaya akuaponik di lahan pekarangan rumah saya. Harapannya ini dapat menjadi percontohan nantinya,” harap Yuni Krisnawati. (Rls/Nyt)

error: fuck you not copy!!!