SEMARANG – Tangan-tangan itu begitu erat berjalinan. Adakah yang lebih kuat dan mulia dari jalinan tangan yang membantu sesama? Rasanya ada yang lebih penting dari itu, yaitu niat tulus untuk bersama-sama bangkit dan berdiri menjalani hidup di masa depan.
Memang niat baik menjadi begitu penting dalam kondisi yang paling memilukan sekalipun. Seperti pada saat pandemi Covid 19 dengan “Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan hampir di seluruh Indonesia sehingga membuat perekonomian masyarakat menjadi tidak stabil.
Seperti halnya di Kota Semarang di Jawa Tengah, dibutuhkan sikap moralitas tinggi dalam membantu masyarakat yang terdampak Covid 19. Bantuan tak hanya datang dari kalangan perorangan, pemerintah, kalangan pengusaha, professional maupun kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat.
Keluarga Mahasiswa Sumatera Selatan (Kemass) Semarang, Jawa Tengah Periode 2020 – 2021, berkonstribusi sosial pada bencana pandemi Covid 19, kali ini merupakan semangat kepedulian teman-teman mahasiswa asal Sumatera Selatan yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Sumatera Selatan (Kemass) yang berada di Semarang, Jawa Tengah yang memiliki slogan “Satu Suaro di Tanah Jawo”.
Tangan-tangan itu begitu terjalin erat dalam berbagi kasih di tanah rantau (Semarang).
Aditya Trinanda, S.Pd seorang mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Kota Semarang, merupakan putra daerah Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan, dan juga selaku Ketua KEMASS Semarang, bersama rekan-rekan seprofesinya tergerak untuk membantu antar sesama insan yang lagi membutuhkan.
“Dengan bantuan ini, kami berharap ini bisa sedikit meringankan beban masyarakat yang terkena dampak PPKM Covid 19 di Kota Semarang, Jawa Tengah,“ ujar Aditya Trinanda, mahasiswa Program Pendidikan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri (UNNES), pada Jumat, (13/08/2021) di Sekretariat Kemas di bilangan Jalan Kendeng III, Bendan Ngisor No 34, Kecamatan Gajah Mungkur, Semarang.
Lanjut Aditya, selaku Ketua Umum Periode 2020 – 2021, ditengah situasi PPKM Kota Semarang kali ini, Kemass memberikan bantuan dalam bentuk sembako.
“Adapun dananya, dihimpun dari anggota Kemass dan juga para donatur dari lintas profesi, ada Notaris – PPAT, Pengacara, Dosen dan lain-lain yang umumnya berasal dari Sumatera Selatan,” imbuh Aditya.
Acara bakti sosial (baksos) kali ini di pusatkan di Kawasan Kota Lama, di Jalan Letjen Suprapto, Kota Semarang.
Dr. Junaidi. SH. MH, (asal Palembang) yang kini berprofesi sebagai Notaris – PPAT Kabupaten Kendal, selaku Pembina Keluarga Mahasiswa Sumatera Selatan (Kemass) Semarang, Jawa Tengah, mengapresiasi teman-teman mahasiswa asal Sumatera Selatan yang tergabung dalam Kemass (Semarang) mau peduli di daerah rantau tempat mereka mengenyam pendidikan.
Menurut Junaidi, ini merupakan gerakan positif mahasiswa yang mau menyisihkan sebagian rejekinya untuk berbagi dengan masyarakat sekitar yang terkena dampak PPKM Covid 19.
“Dan sedekah ataupun berbagi tak perlu menunggu kaya, berpangkat atau punya segalanya, dan semangat berbagi itu mulai mesti dibiasakan diri oleh Keluarga Mahasiswa Sumatera Selatan (Kemass) Semarang, Jawa Tengah. Dan sesungguhnya, parameter sedekah itu bukanlah besar kecilnya penghasilan kita. Namun parameternya adalah seberapa luas hati manusia mau saling berbagi sesama di lingkungannya,” imbuh Junaidi. (Vhio)